French Song : traduction de Français vers Indonésien
Aku menghirup udara pagi saat kota masih murni
Jendela-jendela telah menderita
Menghitamkan dinding-dinding
Cahaya yang masuk membuat
Debu menari, partikel-partikel kulitmu
Yang ku sentuh kemarin
Semuanya berlanjut dan tidak ada lagi
Yang benar-benar penting
Dalam segala arah kita bergerak, aku
Tidak tahu lagi apakah kita berpikir
Tidak melakukan apa-apa dan duduk untuk
Melihat bulan-bulan berubah
Menghidupkan kembali warna-warna
Capung yang megah
Senja dan fajar telah
Bersatu, semua nuansa langit
Memberimu janji temu
Namanya ada di lidahku
Aku mencari metafora
Yang sempurna
Aku melihat petir datang dari langit
Meringkuk di dalam matanya
Waktu tanpa penyesalan
Kata-kata menggantung di udara
Matahari memudar di kepala
Dua kaki di tanah
Aku ingin dia tetap, tapi aku terus
Melakukan segalanya untuk kehilangannya
Terbuka, kita berbagi
Semburan matahari yang mengenai jendela, sinar matahari
Hatiku mendengar snare, ciumannya adalah tongkat
Yang memukul drum seperti tektonik
Elektron bebas di sekitar kita
Batu bata terangkat
Aku mengingat tawa surgawi yang datang
Menempel di bibirnya
Semuanya semakin cepat dan itu menciptakan
Pusaran antar bintang
Tidak sadar, dia tidak sadar
Dia mengisi tatapanku yang kosong
Lembut seperti porselen
Dia menyembuhkan jiwaku seperti perawatan medis, ya
Janji temu hanya aku dan kamu
Di sekitar kita semuanya begitu baru
Tubuh-tubuh kabur, sedikit biru
Dan di ujungnya
Sisa dari semua yang pernah kita lakukan
Tercetak di sinapsisku
Melihat kembali tubuh kita di antara bunga lili
Denyut nadiku berlari, pupilku melebar
Jelas ada perasaan di sini
Dan itu mengambil alih jiwaku
Karena aku kehilangan kendali
Tapi aku ingin dia tahu bahwa
Aku merindukan, aku memohon cinta
Melihat abad-abad berlalu
Menghancurkan lilin
Menyembunyikan lingkaran hitamku untuk mencium bibirmu
Cinta di udara
Bergerak dengan irama tubuhnya
Dan tatapannya
Merasa sensasi mulai bergetar
Bergetar dengan penuh semangat, menggoda
Begitu anggun dan aku akan bersabar dengannya
Berjalan di jalanan dan
Di genangan air, aku belajar
Untuk tidak lagi menuangkan lingkaran hitamku
Ke dalam botol perak
Dan kita hanya berbaring di sana seperti terluka, aha
Merasa semua yang telah kita lalui, aha
Dan seperti seorang prajurit aku memberi hormat, aha
Hal-hal yang telah kita bebaskan, aha
Aha, aha aha, aha