Ambulans is a song in Malay
Tak jarang ku dengar pantulan
Alunan sirene ambulans
Tapi kali ini ku didalam dengan wajah yang tak beraturan
Dengan luka yang berhamburan tubuh amburadul ku meragukan apa bisa bertahan ke ruang darurat
Jika tidak tuhan berilah pengampunan
Untuk setiap dosa dari perlakuan ku
tingkah laku yang begajulan
Tidak patuh akan anjuran mu
Terbang tinggi di dalam ke angkuhan
Semua seperti mimpi yang ku ingat terakhir hanyalah ku sedang di jalan pulang
Seketika ku merayap dan terbaring tak berdaya dengan tubuh penuh saluran
Hancur terpukul
Hari demi hari ku lelah menunggu
Apa harus ada bendera kuning ku
Agar kau datang untuk berkumpul
Sudah tiga pagi kau tak kunjung muncul
Saat kondisi tubuh ku tak terukur
Ku hanya selamat jikalau beruntung
Dan kau masih tak sempat untuk menjenguk ku?
Ku biasa menelan lebam
Tapi kali ini ku hampir terbenam
Merasa lemah panas demam
Tanpa semangat dan teman
Nafas melambat dan berat
Mata menatap ke depan
Berharap kau datang mendekap
Sebelum ku harus terlelap
Jika ku memang tidak selamat
Jumpai aku dengan hari kemarin
Untuk sejenak
Dan jika ambulans ku terlambat
Atau memang tak pernah berangkat
Doakan ku lekas terlahir kembali
Untuk menetap
Ku ketakutan tuhan bantu aku berikan ku waktu ‘tuk melanjutkan
Masih banyak yang belum sempat ku lakukan
Masih perlu membereskan sisa tanggungan
Sementara ku terbaring diantara
Terbit dan terbenam kamar atau dirgantara
Tengah persimpangan kasur atau liang lahad
Semoga ini hanya minggu untuk istirahat
Dan tepat saat tubuh ku merasa sejengkal menuju langit muncul beberapa pertanyaan retorik
Ku berharap mampu memutar ulang waktu
Sembari mulai kehilangan fungsi saraf sensorik
Memikirkan apabila aku sudah harus hilang tanpa sempat melancarkan aksi heroik
Apa ku akan langsung tersapu waktu?
Apa nama ku cukup kuat untuk sebuah memori?
Jika ku memang tidak selamat
Jumpai aku dengan hari kemarin
Cukup sejenak
Dan jika ambulans ku terlambat
Atau memang tak pernah berangkat
Doakan ku lekas terlahir kembali
Untuk menetap