Aku tidak terkejut kamu tidak menelepon
Saat aku hampir mati, kamu sama sekali tidak peduli
Mama bilang kamu tidak bisa marah pada siapa yang kamu harapkan seseorang itu
Yah, aku tidak terkejut kamu tidak menelepon

Kurasa aku sudah terbiasa
Kamu menciumku sampai aku lupa
Kamu menutupi semua dosamu
Aku menyalahkan kita karena masih anak-anak
Kurasa kamu membuatku yakin
Ini pikiranku yang mempermainkanku
Setelah semua yang kamu lakukan, aku tidak akan mengakui bahwa aku merindukanmu
Kurasa aku sudah terbiasa
Kurasa aku sudah, kurasa aku sudah terbiasa

Kamu bilang pada teman-teman kita kamu berharap itu menyakitkan
Kamu meninggalkanku untuk dia dengan satu mata mengawasi ke belakang
Menusukku dari belakang dan aku yang meminta maaf lagi
Kamu bilang pada teman-teman kita kamu senang itu menyakitkan

Kurasa aku sudah terbiasa
Kamu menciumku sampai aku lupa
Kamu menutupi semua dosamu
Aku menyalahkan kita karena masih anak-anak
Kurasa kamu membuatku yakin
Ini pikiranku yang mempermainkanku
Setelah semua yang kamu lakukan, aku tidak akan mengakui bahwa aku merindukanmu
Kurasa aku sudah terbiasa
Kurasa aku sudah, kurasa aku sudah

Tommy bertanya kenapa aku tidak marah
Tapi kamu satu-satunya cinta yang pernah aku miliki
Dan aku tidak akan mengatakan apa yang tidak bisa aku tarik kembali, tidak
Kamu melakukan hal-hal yang tidak bisa aku maafkan
Tapi belas kasihan tidak selalu masuk akal
Dan akulah yang membiarkanmu masuk lagi
Aku tidak bisa marah, aku membiarkanmu memperlakukanku seperti itu
Kurasa aku sudah terbiasa

Kurasa aku sudah terbiasa
Kamu menciumku sampai aku lupa
Kamu menutupi semua dosamu
Aku menyalahkan kita karena masih anak-anak
Kurasa kamu membuatku yakin
Ini pikiranku yang mempermainkanku
Setelah semua yang kamu lakukan, aku tidak akan mengakui bahwa aku merindukanmu
Kurasa aku sudah terbiasa
Kurasa aku sudah, kurasa aku sudah terbiasa

VIEW ORIGINAL LYRICS