Apa yang normal bagimu, hari ini mungkin penghinaan
Memesan kopi, menunggu akhir bulan
Sudah lama aku melihat api unggun di matamu
Yang membakar sendiri, membakar selama berbulan-bulan

Lalu kau bertanya kenapa aku tidak ingin bicara
Apa yang aku simpan untuk diriku hanyalah sebuah pendapat
Dari sini tampaknya sia-sia berdoa tapi
Aku berharap bisa menjadi diriku sendiri selamanya
Selamanya

Mungkin aku akan menemukan makna lain
Aku melihat kaca tapi kemudian aku teringat
Semua saat kau berkata padaku
Lakukan sendiri karena kalau tidak kau akan tertipu
Aku mencintaimu saat kau tidak menginginkanku

Bosannya di atas majalah-majalah ini
Aku keluar agar tidak sedih
Aku akan berlari di bawah badai ini
Bahkan pelukan bisa menyakitiku
Katakan padaku apa arti normal
Bagimu

Aku ingin mengatakan padamu datanglah padaku
Aku tidak mampu
Salah bagimu untuk menurunkan pertahanan
Dari sini tampaknya hampir setahun yang lalu
Saat di luar kita melihat salju
Salju

Mungkin aku akan menemukan makna lain
Aku melihat kaca tapi kemudian aku teringat
Semua saat kau berkata padaku
Lakukan sendiri karena kalau tidak kau akan tertipu
Aku mencintaimu saat kau tidak menginginkanku

Bosannya di atas majalah-majalah ini
Aku keluar agar tidak sedih
Aku akan berlari di bawah badai ini
Bahkan pelukan bisa menyakitiku
Katakan padaku apa arti normal

Itu normal bahkan ketika
Kau melihat kemarahanku tumbuh
Cobalah katakan sedikit lebih pelan
Bahwa kita lelah berpura-pura
Aku ingin tahu apakah kau juga ingin
Memahami bahwa normal bukanlah batasan

Mungkin aku akan menemukan makna lain (oh oh)
Aku melihat kaca (oh, ah), tapi kemudian aku teringat (ah)
Semua saat kau berkata padaku (kau berkata padaku)
Lakukan sendiri karena kalau tidak kau akan tertipu (tertipu)
Aku mencintaimu saat kau tidak menginginkanku (kau tidak menginginkanku, kau tidak menginginkanku)

Bosannya di atas majalah-majalah ini
Aku keluar agar tidak sedih
Aku akan berlari di bawah badai ini
Bahkan pelukan bisa menyakitiku
Katakan padaku apa arti normal

VIEW ORIGINAL LYRICS