Kamu bisa pegang tangannya
Dan tunjukkan padanya bagaimana kamu menangis
Jelaskan kelemahanmu padanya agar dia mengerti
Dan kemudian terguling dan mati

Kamu bisa berani membuat keputusan
Sebelum kamu hancur di dalam
Habiskan waktumu meminta izin dari semua orang
Kemudian lari dan sembunyi

Kamu bisa duduk di cerobong asap
Dengan api di pantatmu
Tidak perlu tahu apa yang kamu lakukan atau menunggu apa
Tapi jika ada yang bertanya

Katakan padanya aku telah menjilati kulit kelapa
Dan kita telah bergaul
Katakan padanya Tuhan baru saja mampir untuk mengampuni dosa kita
Dan melepaskan kita dari keraguan

Lalala, lala, lala
Lalala, lala, lala
Lalala, lala, lala, lalalala
Lalala, lala, lala

Oh, kamu bisa pegang telurnya
Tapi keranjangmu berlubang
Kamu bisa berbaring di antara kakinya dan mencari
Katakan padanya kamu sedang mencari jiwanya

Kamu bisa menunggu berabad-abad
Menonton komposmu berubah menjadi batu bara
Waktu adalah hal yang menular
Semua orang menjadi tua

Jadi kamu bisa duduk di cerobong asap
Dengan api di pantatmu
Tidak perlu tahu apa yang kamu lakukan atau mencari apa
Tapi jika ada yang bertanya

Katakan padanya aku telah memasak kulit kelapa
Dan kita telah bergaul
Katakan padanya Tuhan baru saja mampir untuk mengampuni dosa kita
Dan melepaskan kita dari keraguan

Lalala, lala, lala
Lalala, lala, lala
Lalala, lala, lala, lalalala
Lalala, lala, lala

Lalala, lala, lala
Lalala, lala, lala
Lalala, lala, lala, lalalala
Lalala, lala, lala

VIEW ORIGINAL LYRICS