Di puncak tinggi sana, sunyi merayu,
Gunung megah menatap, dunia bawahnya.
Dalam diamnya bicara, cerita jauh berputar,
Rahasia alam tersimpan, dalam pelukan abadi.

Gunung, wahai sajak yang menjelma,
Mengukir sejarah dalam senyapnya.
Dermaga bagi awan, terang bagi malam,
Kau saksi abadi, rindu yang mendalam.

Batulah saksi zaman, menghela nafas panjang,
Menggenggam kisah-kisah, dalam dindingnya yang kuat.
Setiap batu, setiap lembah, menyimpan rahasia,
Keindahan yang tak terkira, dalam setiap pagi dan senja.

Gunung, wahai sajak yang menjelma,
Mengukir sejarah dalam senyapnya.
Dermaga bagi awan, terang bagi malam,
Kau saksi abadi, rindu yang mendalam.

Di peraduan waktu, dalam sunyi yang membelai,
Gunung tetap setia, sebagai penjaga abadi.
Di dalam doa yang terucap, mengalir harapan,
Bahwa cinta ini, takkan pernah sirna.

Gunung, wahai sajak yang menjelma,
Mengukir sejarah dalam senyapnya.
Dermaga bagi awan, terang bagi malam,
Kau saksi abadi, rindu yang mendalam.

Oh gunung, kau sajak yang tak pernah pudar,
Menyanyikan kehidupan, dari zaman ke zaman.
Di puncak tinggi sana, sunyi merayu,
Gunung megah menatap, dunia bawahnya.