Di sebalik pintu kayu, rumahku menanti,
Tiada istana, hanya tempat yang sunyi.
Langit cerah, bintang menari di malam,
Datanglah ke rumahku, biar kita bawa salam.

Di dalam kamar ini, ada cerita lama,
Di setiap dinding, tersimpan segala rasa.
Lampu minyak di sudut, menerangi gelap,
Aku menanti, di rumah yang tak berucap.

Datanglah ke rumahku, di mana sunyi berseri,
Di sini tiada kemewahan, hanya hati yang suci.
Kita bicara tentang dunia, tentang mimpi,
Dalam damai malam, tiada yang tersembunyi.

Lantainya kayu, berbunyi bila kau langkah,
Namun hati ini tetap teguh, walau masa berpecah.
Dari jendela, kita lihat hujan turun perlahan,
Setiap titisnya, bawa pesan dari awan.

Di sini tiada yang palsu, semua tulus,
Setiap sudut ada kenangan, takkan lupus.
Aku tak punya banyak, hanya sebuah cerita,
Datanglah ke rumahku, biar kita berbicara.

Datanglah ke rumahku, di mana sunyi berseri,
Di sini tiada kemewahan, hanya hati yang suci.
Kita bicara tentang dunia, tentang mimpi,
Dalam damai malam, tiada yang tersembunyi.

Di balik tirai malam, ada rahsia tersimpan,
Di dalam hati ini, ada impian yang belum tercapai.
Datanglah ke rumahku, biar kau tahu,
Setiap sudut ini, adalah jiwa yang satu.

Datanglah ke rumahku, bawa cahaya dalam gelap,
Biar kita nyalakan harapan di malam yang senyap.
Dalam sunyi ini, kita temui diri,
Datanglah ke rumahku, jangan pernah pergi.