Dalam gelap malam yang penuh rasa,
Kulahap segala lelah dan luka,
Menatap bintang yang tak bersinar,
Hati ini berjuang, meski tak ada tempat bersandar.

Tak ada matahari di pagi yang muram,
Hanya harapan yang membimbing dalam gelap,
Cita-cita tertahan, masa depan masih suram,
Untuk mereka yang kucintai, dan terus penuh harap.

Untuk keluarga yang sedang menanti,
Aku bertahan di meski masih pengangguran,
Dengan tangan kosong dan sakit hati,
Aku dan kamu kaum rebahan dibuai angan,

Keluarga yang setia, menunggu dengan sabar,
Setiap hari berlalu tanpa kejelasan,
Aku terus berjuang meski pengangguran,
Untuk menjaga cinta dan harapan yang belum pudar.

Dalam setiap malam yang sunyi dan dingin,
Ada doa yang tersembunyi di dalam hati,
Menjaga api cinta yang berkobar dihempas angin,
Dengan harapan suatu hari bukan hanya mimpi.

Untuk keluarga yang sedang menanti,
Aku bertahan di meski masih pengangguran,
Dengan tangan kosong dan sakit hati,
Aku dan kamu kaum rebahan dibuai angan,

Jika aku bisa memberi lebih aku akan,
Menggenggam setiap detik, membuang angan
Dalam kepedihan, aku menemukan kekuatan,
Untuk terus maju demi mereka yang kusayang.

Untuk keluarga yang sedang menanti,
Aku bertahan di meski masih pengangguran,
Dengan tangan kosong dan sakit hati,
Aku dan kamu kaum rebahan dibuai angan,

Di akhir perjalanan, dan juga di ujung waktu,
Aku akan selalu mengingat setiap detik,
Dengan cinta yang abadi dan tak ingin jatuh,
Aku berjuang demi mereka, tanpa koma tanpa titik.