Belerang di napasmu
Granit di dadaku
Kamu tidak akan pernah harus membicarakannya
Kamu tidak akan pernah ingin membicarakannya

Amarah, terlalu terlambat
Akal sehat terlepas
Dan kamu tidak akan pernah harus membicarakannya
Kamu tidak akan pernah ingin membicarakannya

Aku lebih dari sekadar tubuh di kursi penumpangmu
Dan kamu lebih dari sekadar seseorang yang ditakdirkan untuk kutemui
Aku melihatmu setengah buta saat melihatku
Tapi aku

Di antara asap rokok bekas dan kaca di jalan
Kamu tidak memberiku apa-apa selain alasan untuk pergi
Kamu bilang kamu menginginkanku tapi kamu tahu aku bukan yang kamu butuhkan
Tapi aku

Saat kamu duduk di sana
Bertingkah seolah kamu mengenalku
Bertingkah seolah kamu hanya membawaku masuk untuk merendahkanku
Lupakan ancaman kematian
Berpisah di pintu
Kami lebih baik enam kaki di bawah tanah daripada kesepian

Jika kamu punya masalah
Maka kamu seharusnya memberitahuku
Sebelum kamu mulai menjadi agresif dan mengendalikan
Kamu hanya minum air
Saat kamu pikir itu suci
Jadi perhatikan jalan atau kita akan berada di sini selamanya

Aku lebih dari sekadar tubuh di kursi penumpangmu
Dan kamu lebih dari sekadar seseorang yang ditakdirkan untuk kutemui
Aku melihatmu setengah buta saat melihatku
Tapi aku

Di antara asap rokok bekas dan kaca di jalan
Kamu tidak memberiku apa-apa selain alasan untuk pergi
Kamu bilang kamu menginginkanku tapi kamu tahu aku bukan yang kamu butuhkan
Tapi aku

Tapi aku lebih dari sekadar tubuh di kursi penumpangmu
Dan kamu lebih dari sekadar seseorang yang ditakdirkan untuk kutemui
Aku melihatmu setengah buta saat melihatku
Tapi aku

Di antara asap rokok bekas dan kaca di jalan
Kamu tidak memberiku apa-apa selain alasan untuk pergi
Kamu bilang kamu menginginkanku tapi kamu tahu aku bukan yang kamu butuhkan
Tapi aku

CONSULTER LES PAROLES ORIGINALES