Ia berjalan bersamaku, ia mengambil waktunya
Ia menancapkan giginya satu per satu
Ia suka makan, ia suka masa laluku
Ia selalu mengejek tapi entah bagaimana tak terjangkau

Bisakah kau mendengarku? Karena aku tersesat
Dan mungkin aku tak akan pernah kembali lagi
Dan sementara hatiku terus bertahan
Aku tahu aku tak akan pernah sama lagi

Ia berbicara padaku, ia memegang tanganku
Ia menghujaniku dengan hal-hal yang tak bisa kupahami
Ia tak punya alasan, ia tak mengenal waktu
Ia terus mengawasi, jadi ia tak tertinggal

Bisakah kau mendengarku? Karena aku tersesat
Dan mungkin aku tak akan pernah kembali lagi
Dan sementara hatiku terus bertahan
Aku tahu aku tak akan pernah sama lagi
Bisakah kau mendengarku? Karena aku tersesat
Dan mungkin aku tak akan pernah kembali lagi
Dan sementara hatiku terus bertahan
Aku tahu aku tak akan pernah sama lagi

Kau tahu aku tak akan pernah sama lagi (Kau tahu, kau tahu)
Kau tahu aku tak akan pernah sama lagi (Kau tahu, kau tahu)
Kau tahu aku tak akan pernah sama lagi (Kau tahu, kau tahu)
Kau tahu aku tak akan pernah sama lagi

Bisakah kau mendengarku? Karena aku tersesat
Dan mungkin aku tak akan pernah kembali lagi
Dan sementara hatiku terus bertahan
Aku tahu aku tak akan pernah sama lagi

Aku tahu aku tak akan pernah sama lagi
Aku tahu aku tak akan pernah sama lagi
Aku tahu aku tak akan pernah sama lagi
Aku tahu aku tak akan pernah sama lagi

CONSULTER LES PAROLES ORIGINALES