(Spoken words)

Hey, lihat gerimis itu!
Hujan itu balada orang bersedih,
Yang naik ke awan sedihku,
Yang turun ke tanah tangisku..
mengisi jantung bumi.
Air tuhan itu kelak menikam pundak lalu membasahi telapakmu,
Kau bisa saja memanggilnya, rahmat.

(Verse 1)

Tenang,
Seketika ku tenang,
Ruang,
Masihkah ada ruang?
Namun ku teruskan hidup,
Walau ku tak mampu…
Kau menghilang tanpa khabar,
Diri ini buntu…

(Chorus)

Selamat jalan ku ucapkan kepadamu…
Teruskan jalan kehadapan tinggalkanku..

(Verse 2)

Segala kenangan kita berdua,
Akan ku kecapkan dalam memori..
Memori yang takkan kembali…
Namun ku teruskan hidup,
Walau ku tak mampu…

(Chorus)

Selamat jalan ku ucapkan kepadamu…
Teruskan jalan kehadapan tinggalkanku..







(Bridge Spoken Words)

Hidup berawal dari air,
Genang air mataku dari kolam dosa.
Ku sangka sedih naik ke awan,
Rupanya cinta menjadi hujan.
Gerimis turun membasuh rindu,
Kau tenggelam di pandangan mekar dihatiku..
Jadi puisi kau ku laruti di lautan rasa ku renangi,
Ombakkan saja kapal duka ke pantai berlabuh cinta,
Denganmu , Di hatiku.
Selamat jalan sayang..

(Chorus)
Selamat jalan ku ucapkan kepadamu woah,
Selamat jalan ku ucapkan kepadamu….
Teruskan jalan kehadapan tinggalkan aku…

(Spoken words)

Selamat berangkat sayang,
Semoga yang nyata tak lagi buatku bertanya