(Verse 1)
Di bawah bayang malam kelam, angin berbisik pelan,
Dalam hening yang menelan, jiwa merintih dalam diam.
Kegelapan jadi teman, pelukan yang dingin dan sunyi,
Rindu akan cahaya, tapi terjebak dalam sepi.

(Pre-Chorus)
Bayangan gelap menari, di sudut kamar sunyi,
Bisikan lembut menghantui, membawa kenangan yang menyakiti.

(Chorus)
Insomnia, jiwa yang terluka,
Dalam malam yang tak pernah reda.
Insomnia, merindukan fajar,
Tapi terperangkap dalam mimpi yang samar.

(Verse 2)
Lilin kecil redup menyala, cahaya temaram menghias,
Bayangan duka terlukis, di dinding hati yang lemas.
Kehampaan jadi sahabat, dalam waktu yang beku,
Hati merintih dalam diam, terjebak dalam pelukan ragu.

(Pre-Chorus)
Bayangan gelap menari, di sudut kamar sunyi,
Bisikan lembut menghantui, membawa kenangan yang menyakiti.

(Chorus)
Insomnia, jiwa yang terluka,
Dalam malam yang tak pernah reda.
Insomnia, merindukan fajar,
Tapi terperangkap dalam mimpi yang samar.

(Bridge)
Dalam malam yang tak bertepi, aku mencari arti,
Dibalik kegelapan ini, ada harapan yang tersembunyi.
Namun setiap detik berlalu, aku tenggelam lebih dalam,
Dalam pelukan insomnia, jiwa ini terus terhanyut, tenggelam.

(Chorus)
Insomnia, jiwa yang terluka,
Dalam malam yang tak pernah reda.
Insomnia, merindukan fajar,
Tapi terperangkap dalam mimpi yang samar.

(Outro)
Di ujung malam, aku menunggu,
Cahaya datang, membawa angan baru.
Insomnia, dalam gelap ku tenggelam,
Menanti pagi, dalam mimpi yang kelam.