Bangun pagi, minggu pagi, hari ini
Cahaya jingga mentari menembus kelopak
mataku kali ini lebih dini
Dari hari hari sebelum hari ini

Kopi hitam juga roti untuk pondasi
Persiapkan diriku untuk presentasi
Sambut hari ini dengan bangga lagi
Langsung saja lari merekam aksi

Ku kubangun jalurku dengan
Rencanaku, rancang rencanaku
Ancang-ancang aku bungkam opinimu
Masa bodoh aku, masa bodoh aku

Sedikit lama bergerak tapi langkahku pasti
Bertapa dalam gua batinku mencari mencari
Kini susun aksi ini skali lagi
Sudah Jadi satu aksi minggu ini

Tanpa ada rasa angkat dagu
setiap hari kerja kecuali hari minggu
Tak perlu kamis, aksi ku jangan diganggu
Coba geser hari itu hari minggu

Karna ini aksi mingguan
Coba aku ungkapkan semuanya tuan
Karena ini aksi mingguan
Rangkul kawan bungkam lawan

sampingkan rutinitas harian coba buat story
polemik di sana mungkin harus disadari
sedari tanggal merah yang masih kontras
Apa yang terjadi kok semakin sarkas

shit, ada apa dengan kabar minggu ini
ada apa dengan levelku saat ini
ada apa dengan yang aku yakini
ada apa dengan doa yang ku amini

persetan aku persetan kamu
persetan dengan tragedi yang semakin semu
bermalasan untuk beradu ego jadi bego
untuk membandingkan siapa yang terjago

sila kau terima atau sila kau buang
karena ini bukan ajang cari peluang
sila kau tinggalkan sila kau berjuang
karena apa yang ditanam itu yang dituang

Tanpa beban bukan kamisan
Lancarkan saja kawan ini aksi mingguan
Gulungan lengan bajuku lambang persiapan
Di garis depan makin depan tanpa sungkan

Tak perlu menunggu jika saatnya harus gerak
Jangan mau dibungkam walau vocal serak
Lantang, tak perlu menantang
Aye tidak apatis, kami tidak kentang

Tanpa ada rasa angkat dagu
setiap hari kerja kecuali hari minggu
Tak perlu kamis, aksi ku jangan diganggu
Coba geser hari itu hari minggu

Karna ini aksi mingguan
Coba aku ungkapkan semuanya tuan
Karena ini aksi mingguan
Rangkul kawan bungkam lawan

Tanpa beban bukan kamisan
Lancarkan saja kawan ini aksi mingguan
Gulungan lengan bajuku lambang persiapan
Di garis depan makin depan tanpa sungkan

Tak perlu menunggu jika saatnya harus gerak
Jangan mau dibungkam walau vocal serak
Lantang, tak perlu menantang
Aye tidak apatis, kami tidak kentang