Dunia menangis di bawah bayang kehancuran
Gunung-gunung meletus, lahar api menghancur
Banjir air mata di tanah airku
Hutan terbakar, angin membawa duka yang tak terukur

Gempa mengguncang jiwa yang terjatuh
Teriakan bisu dari mereka yang tak terselamatkan
Di balik puing-puing, tersimpan luka
Apakah ini azab, atau kita yang mencipta?

Oh Tuhan, apa salah kami?
Mengapa tanah ini kau hukum begini?
Bencana datang, seakan tak pernah reda
Apakah ini balasan dari dosa-dosa?

Saudara melawan saudara dalam amarah
Perang tak berujung, darah mengalir di jalan
Di setiap peluru, ada jiwa yang melayang
Kebencian beranak pinak, cinta terlupakan

Langit menangis melihat kita binasa
Hati manusia menjadi keras bagai batu
Di bawah api perang, kehancuran terasa
Apakah kita terlalu buta untuk melihatnya?

Oh Tuhan, apa salah kami?
Mengapa tanah ini kau hukum begini?
Bencana datang, seakan tak pernah reda
Apakah ini balasan dari dosa-dosa?

**Dosa yang berkarat di jiwa kita!**
**Keserakahan meruntuhkan segalanya!**
**Darah mengalir, nyawa melayang!**
**Di mana nurani? Di mana cinta?!**

Angin bertiup membawa bisikan sunyi
Azab ini mungkin peringatan dari Ilahi
Kita lupa akan cinta, lupa akan damai
Mungkinkah maaf masih tersisa di langit-Mu yang abadi?

Oh Tuhan, apa salah kami?
Mengapa tanah ini kau hukum begini?
Bencana datang, seakan tak pernah reda
Apakah ini balasan dari dosa-dosa?

Oh Tuhan, apa salah kami?
Mengapa tanah ini kau hukum begini?
Bencana datang, seakan tak pernah reda
Apakah ini balasan dari dosa-dosa?

Kini ku sujud di atas tanah yang hancur
Memohon ampun pada-Mu