Di Ambang Hidup dan Mati is a song in Malay
Di bawah langit yang suram,
Aku temukan cinta yang tenang,
Namun waktu terus memisahkan,
Hingga maut datang menghalang.
Tanganmu yang dulu hangat,
Kini dingin seperti batu nisan,
Senyum yang menyala redup,
Tersimpan dalam bayangan malam.
Rindu ini tak akan hilang,
Meski jiwa terbelah dalam kenangan,
Aku jatuh di jurang kelam,
Mencari jejakmu di antara debu.
Cinta, kau tinggalkan luka di hati,
Di ambang hidup dan mati,
Kurelakan engkau pergi,
Namun kenanganmu abadi.
Setiap bisikan angin malam,
Menyebut namamu yang tenggelam,
Aku meratap di keheningan,
Menyusuri jejak yang hilang.
Kupu-kupu malam terbang rendah,
Mengingatkan cinta yang telah musnah,
Tangisan tak lagi terdengar,
Hanya sunyi yang kian membakar.
Rindu ini tak akan hilang,
Meski jiwa terbelah dalam kenangan,
Aku jatuh di jurang kelam,
Mencari jejakmu di antara debu.
Cinta, kau tinggalkan luka di hati,
Di ambang hidup dan mati,
Kurelakan engkau pergi,
Namun kenanganmu abadi.
Cinta, kau tinggalkan luka di hati,
Di ambang hidup dan mati,
Kurelakan engkau pergi,
Namun kenanganmu abadi.
Dalam kegelapan aku terpaku,
Mencari cahaya yang pernah kau bawa,
Namun hanya ada bayanganmu,
Yang berbisik, "Selamat tinggal."
Rindu ini tak akan hilang,
Meski jiwa terbelah dalam kenangan,
Aku jatuh di jurang kelam,
Mencari jejakmu di antara debu.
Cinta, kau tinggalkan luka di hati,
Di ambang hidup dan mati,
Kurelakan engkau pergi,
Namun kenanganmu abadi.
Dan di setiap langkah yang kutempuh,
Ada bayanganmu yang tak akan rapuh,
Kau pergi, namun kau tak hilang,
Dalam hatiku, kau tetap terang.
Di bawah langit yang kini sunyi,
Aku bersujud dalam tangis tak henti,
Cinta ini abadi,
Meski maut datang menghampiri.