Kita pernah duduk di tempat ini
nikmati suasana malam hari
kau bersandar di pundakku
lalu berbagi cerita tentang hari harimu

di tempat ini kurenungi berulang ulang kali
kenapa ada pertemuan itu sungguh ku sesali
dikala janji janjimu tak dapat kau tepati
padahal mati matian aku menjaga hati
selalu manjakan hatimu ku dengan segenap waktuku
seribu satu alasanmu hanya tuk kenyangkan egomu
peranku bak payung hatiku berayun kau buatku terdayu
kau tanam bung cinta tapi senang ketika layu
kau gemar buat janji berikan surga telinga
ciptakan aturan tapi tak mematuhinya
hanya sekedar cakap angin
nyatanya ada maksud lain
ku mengerti atas alasanmu apa
kau memilih tuk berhenti mungkin karena ada siapa
ucap bibirmu yang manis tapi sikap tak serupa
angin malam jadi saksi apa kau lupa.?

kita pernah duduk di tempat ini
nikmati suasana malam hari
kau bersandar di pundakku
lalu berbagi cerita tentang hari harimu
banyak jalan yang tlah kita lewati
tapi mengapa harus di jalan ini
kau meminta tuk hentikan perjalanan
dengan alasan alasan klasikmu
bullshit

entah berapa bait lagi yang harus ku tulis
bila mata hatimu enggan untuk peduli
saban hari alasan itu lagi
naif kau mengira ku percaya maaf tidak kali ini
jauh jalan ku tempuh hanya demi kau tau
kisah kita masih bersemi walau
berulang ku terpaksa menepi
yang kau mau hanya kata berhenti
langit malam bulan bintang jadi saksi
dua insan yang pernah menata janji
dengan lirih nyanyianmu ku terlelap
terbangun sata terang kau hilang bersama gelap
tinggalkan pesan pada embun pagi
bawa langkahku kembali ke jalan ini
nostalgia setiap detik yang pernah terjadi
romansa klasik kau dan aku yang pernah terjalin

kita pernah duduk di tempat ini
nikmati suasana malam hari
kau bersandar di pundakku
lalu berbagi cerita tentang hari harimu
banyak jalan yang tlah kita lewati
tapi mengapa harus di jalan ini
kau meminta tuk hentikan perjalanan
dengan alasan alasan klasikmu
bullshit

yeah bullshit
kau meminta tuk hentikan perjalanan
dengan alasan alasan klasikmu
bullshit