Di atas singgasana, ia duduk dengan angkuh
Mata memandang rendah, rakyat terlupakan sudah
Perintahnya tajam, menebas harapan
Rakyat menangis dalam sunyi, terselip dalam malam

Tapi tak ada kuasa yang abadi
Roda nasib kan terus berputar
Keadilan datang di saat tak terduga
Runtuhlah tahta yang pernah berkuasa

Di balik tembok megah, tersembunyi derita
Tangis rakyat jadi nyanyian malam
Sang penguasa tak pernah menduga
Bahwa kehancuran datang dari kesombongan

Ketika semua tunduk, ketakutan merajalela
Di balik senyum palsu, tersimpan luka
Ia tak tahu bahwa angin mulai berhembus
Mengguncang dasar tahta yang rapuh dan berdebu

Namun tak ada kuasa yang abadi
Roda nasib kan terus berputar
Keadilan datang di saat tak terduga
Runtuhlah tahta yang pernah berkuasa

Di balik tembok megah, tersembunyi derita
Tangis rakyat jadi nyanyian malam
Sang penguasa tak pernah menduga
Bahwa kehancuran datang dari kesombongan

Dan kini puing-puing berserakan
Tahta kosong, tiada lagi gemilang
Rakyat bersorak, malam berganti pagi
Keadilan tegak, tirani pun mati

Runtuhlah tahta, habislah sudah
Riwayat sang penguasa yang serakah
Kini sejarah akan mencatat dengan tinta
Kisah kelam dari sebuah kerajaan tanpa cinta