Di langit malam muncul bulan baru,
Seolah membawa harapan dan cahaya,
Namun di dalam hati ini yang beku,
Masih ada luka yang tetap setia.

Bulan baru bercahaya lembut,
Namun sinarnya tak mampu menyentuh,
Rasa sakit yang kian merajut,
Di sudut hati, tak juga luluh.

Berulang kali kubilang pada diri,
Waktu akan sembuhkan segalanya,
Namun luka ini bagaikan janji,
Tertinggal, membekas, tiada sirna.

Aku menatap bulan yang menggantung,
Seakan mengerti diamku yang sendu,
Cahaya baru di atas sana,
Namun di sini, aku masih merindu.

Bulan baru, engkau datang membawa terang,
Namun luka ini tetap menganga,
Tak ada yang berubah,
Hanya malam lain, dengan perasaan yang sama.

Biarlah kau bersinar bulan yang baru,
Mungkin esok, sinarmu meresap ke kalbu,
Dan luka ini, akhirnya tersapu,
Namun untuk saat ini, biar kumenangis dalam sepi yang bisu.