Verse 1:
Dia datang dengan penuh gaya,
Selalu punya jawaban yang megah,
Katakan apa pun, dia sudah tahu,
Padahal sebenarnya, cuma asal tebak.

Pre-Chorus:
Semua masalah bisa dia pecahkan,
Menurut dia, semua sudah ditakdirkan,
Namun kadang, makin banyak bicara,
Semakin terlihat kalau dia hanya pura-pura.

Chorus:
Si Paling Paham, sok ngerti segalanya,
Bisa ini, bisa itu, tapi belum tentu benar,
Si Paling Paham, tak pernah bisa diam,
Di balik kata-katanya, tong kosonglah isinya..

Verse 2:
Dia bercerita dengan nada tinggi,
Tentang hal-hal yang belum pasti,
Bisa jadi semua hanya ilusi,
Ketika kenyataan datang, jadi bingung sendiri.

Pre-Chorus:
Katanya semua sudah dipelajari,
Tapi sering kali malah bikin terheran,
Penuh teori, penuh spekulasi,
Namun jarang sekali sesuai dengan realita.

Chorus:
Si Paling Paham, sok ngerti segalanya,
Bisa ini, bisa itu, tapi belum tentu benar,
Si Paling Paham, tak pernah bisa diam,
Di balik kata-katanya, tong kosonglah isinya..

Bridge:
Kadang kita perlu diam dan mendengar,
Bukan hanya membanggakan apa yang kita tahu,
Belajar dari pengalaman nyata,
Bukan hanya dari teori yang belum teruji.

Chorus:
Si Paling Paham, sok ngerti segalanya,
Bisa ini, bisa itu, tapi belum tentu benar,
Si Paling Paham, tak pernah bisa diam,
Di balik kata-katanya, tong kosonglah isinya..

Outro:
Jadi lebih baik kita saling memahami,
Bukan hanya mengandalkan kata-kata semata,
Karena kebijaksanaan bukan soal banyaknya bicara,
Tapi seberapa dalam kita mengerti dan memahami.